Mengenang Kembali Kebersamaan di Pantai Pasir Putih Daerah Sejarah Benteng Lodewijk Mengare.

Suatu tempat yang pernah kita kunjungi bersama teman-teman lama tentunya memiliki kenangan dan moment-moment yang berharga yang tak terlupakan. Namun dengan kesibukan dan rutinitas kita masing-masing seringkali kita akan merindukan moment tersebut, moment-moment yang sudah melekat erat didalam memory ingatan kita. Dan apabila suatu saat kita bisa seperti itu kembali akan  menjadi suatu waktu yang sangat berkesan dan berharga dimana hal tersebut kita lakukan dengan orang yang sama dan ditempat yang sama juga.

Situasi seperti ini pernah saya alami ketika keberhasilan kami untuk kumpul bersama dan kembali ke tempat yang dulu pernah kita datangi yaitu di Pantai Pasir Putih Pulau Benteng Lodewijk di daerah Mengare. 

Pantai pasir putih benteng lodewijk
Pantai Pasir Putih Benteng Lodewijk Mengare

Ketika itu kita yang sudah disibukkan dengan rutinitas sehari-hari bisa meluangkan waktu untuk berkumpul kembali seperti dulu walaupun hanya sehari. Waktu itu kita berempat pertama kali datang ketempat ini dan ternyata kebersamaan itu terulang kembali di Pantai Pasir Putih Pulau Benteng Lodewijk. 

Kebersamaan itu tidak berlangsung dengan mudah dan membutuhkan waktu yang lumayan lama untuk bisa terealisasi. Penyesuaian waktu menjadi kendala utama pada waktu itu namun jika ada pasti natinya juga akan ada jalan. Penyesuaian waktu kami berempat sepakat pada beberapa hari setelah lebaran karena waktu itulah yang sangat memungkinkan untuk kita bisa berkumpul kembali.

Setelah kesepakatan waktu di dapat dan harinya sudah tiba mulailah kami bertemu satu sama lain. Untuk domisili kita berbeda-beda ada yang daerah sidoarjo, gresik bagian selatan dan gresik bagian utara sehingga terlebih dahulu
kita berkumpul di pom bensin daerah Cerme menunggu teman yang dari Sidoarjo dan Gresik bagian selatan sebelum melanjutkan perjalanan ke Bungah ke tempat teman yang ada di daerah Gresik utara. Sesampainya di Bungah kita istirahat sejenak melepas lelah sambil mengisi tenaga. Sebelumnya rencana awal kita ingin bakar-bakar ikan sambil barbequean jadi kita harus mencari ikannya dulu di daerah Mengare karena disanalah sentra untuk jual beli ikan air tawar ataupun air laut.

Singkat cerita kita sudah sampai di daerah Mengare dan ternyata tidak ada yang berjualan ikan laut karena memang pada waktu masih dalam masa lebaran jadi tidak ada yang berangkat melaut. Sudah terlanjur sampai di Mengare akhirnya salah satu teman kita ada yang mengajak ke tempat yang dulu pernah kita kunjungi di Mengare. Tempat tersebut adalah sebuah pulau yang dulunya menjadi saksi sejarah bangsa ini. Tempat tersebut di daerah Pulau Benteng Lodewijk namun yang kami tuju Pantai Pasir Putihnya.

Untuk rute kesana berbeda dari rute yang kami lewati pertama kali. Rute kali dengan menyeberangi sungai.

Mengenang kembali kebersamaan di pantai pasir putih benteng lodewijk
Jembatan terakhir sebelum menyeberang ke Pulau Benteng Lodewijk
Sebelum sampai di penyeberangan jembatan inilah yang akan kita temui. Dan jika kalian sudah sampai disini berarti kalian sudah semakin dekat dengan penyeberangan ke Pulau Benteng Lodewijk. Tidak disangka smpai disini ternyata masih terdapat warung dan ksepertinya warung ini adalah satu-satunya warung yang ada disana.

Mengenang kembali kebersamaan di pantai pasir putih benteng lodewijk
Makan dan melepas dahaga dulu
Melihat ada warung maka selera untuk makan dan melepas dahaga muncul. Kita langsung mampir dan mengusi perut sebelum melanjutkan perjalanan kembali menuju penyeberangan. Sampai di penyeberangan ternyata tidak begitu ramai sehingga kita bisa langsung naik untuk menyeberang ke Pulau Benteng Lodewijk.

Mengenang kembali kebersamaan di pantai pasir putih benteng lodewijk
Penyeberangan ke Pulau Benteng Lodewijk

Mengenang kembali kebersamaan di pantai pasir putih benteng lodewijk
Naik perahu menuju Pulau Benteng Lodewijk

Mengenang kembali kebersamaan di pantai pasir putih benteng lodewijk
Sampai di Pulau Benteng Lodewijk
Sampai disini ternyata perjalanan belum berakhir dan kita harus terus melanjutkan perjalanan dengan menyusuri jalan setapak di daerah tambak-tambak milik warga. Jarak dari penyeberangan ini ke Pantai Pasir Putihnya lumayan jauh sekitar 1 Km tetapi masih bisa dilalui kendaraan roda dua. Sesampainya di daerah terakhir tambak warga kita taruh saja kendaraan di salah dijalan namun harap dikunci ganda untuk meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan.

Sampai disini kita diharuskan untuk berjalan kaki karena hanya dengan berjalan kaki kita bisa sampai di Pantai Pasir Putihnya.

Mengenang kembali kebersamaan di pantai pasir putih benteng lodewijk
Tracking menuju Pantai Pasir Putih
Mengenang kembali kebersamaan di pantai pasir putih benteng lodewijk
Pantai Pasir Putih Pulau Benteng Lodewijk

Tracking selanjutnya kita menyusuri tambak warga dengan berjalan kaki beberapa menit sebelum ke Pantai Pasir Putih. Di sini sama seperti pantai-pantai lainnya sangat panas sekali tetapi disini sama sekali tidak ada orang lain jadi kita bebas dan berasa seperti di pulau pribadi.

Mengenang kembali kebersamaan di pantai pasir putih benteng lodewijk
Pantai Pasir Putih Pulau Benteng Lodewijk

Mengenang kembali kebersamaan di pantai pasir putih benteng lodewijk
Pantai Pasir Putih Pulau Benteng Lodewijk
Setelah puas foto sana sini dan bercerita ini itu kita putuskan untuk kembali lagi sebelum teriknya matahari semakin panas dan berjaga-jaga agar tidak kedahuluan air laut pasang.

Mengenang kembali kebersamaan di pantai pasir putih benteng lodewijk
Istirahat sejenak
Mengenang kembali kebersamaan di pantai pasir putih benteng lodewijk
Ternyata air laut sudah pasang

Pasang air laut ternyata berpihak pada kita sehingga pada waktu kembali kita beruntung masih bisa melalui jalan ini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel