Agustus 2015

Keindahan Kota Tua Di Malam Hari

Kota Tua Jakarta

Travelling ke Kota Metropolitan kali ini akan saya lakukan dengan mengunjungi beberapa tempat tujuan wisata yang sudah sangat familiar di telinga kita khususnya bagi warga ibu kota. Salah satu tujuan wisata yang akan share disini adalah daerah Kota Tua yang terdapat di pusat kota Jakarta. Di kawasan Kota Tua ini terdapat beberapa musium diantaranya museum Fatahillah, Museum Wayang, Museum Seni Rupa dan Keramik, Museum Bank Indonesia dan Museum Bank Mandiri.

Perjalanan ke tempat tujuan saya lakukan dengan mamanfaatkan transportasi massal Commuter Line atau Kereta Listrik. Pemilihan moda transportasi ini bukan tanpa alasan. Dengan keadaan ibu kota yang terkenal dengan Macetnya. Maka transportasi massal ini menjadi pilihan yang sangat tepat karena efektif dan efisien. Biaya yang dikeluarkan untuk menggunakan sangat terjangkau antara 2000 sampai 5000 rupiah dengan rute yang paling jauh. Rute perjalanan ini rute sebagai berikut:

Rute :

Stasiun Tebet – Stasiun Kota Tua

Stasiun Kota Tua

Perjalanan ini saya mulai dari stasiun Tebet dan langsung menuju ke arah tujuan yaitu stasiun Kota Tua. Kereta dengan tujuan stasiun Kota Tua dari stasiun Tebet tidak begitu banyak sehingga diperlukan waktu beberapa menit untuk menunggu kereta tersebut transit di stasiun Tebet. Beberapa menit menunggu akhirnya kereta yang kita nantikan akhirnya tiba, kita langsung naik ke gerbong kereta yang sudah penuh sesak dipenuhi oleh para penumpang yang memanfaatkan transportasi massal ini.

Setelah menempuh perjalanan yang tidak begitu lama maka sampailah kita di tujuan akhir yaitu stasiun Kota Tua. Memasuki area stasiun Kota Tua kita akan melihat arsitektur bangunan tempoe doloe yang masih terawat dengan baik. Letak stasiun Kota Tua berada tidak jauh dari tempat wisata tujuan kita yaitu Kota Tua sehingga untuk menuju ke tempat tersebut tidak terlalu jauh.

Sangat disarankan jika ingin menuju ke Kota Tua dari stasiun Kota Kota untuk berjalan kaki, karena dengan berjalan kaki kita akan menikmati beberapa bangunan-bangunan tempoe doloe yang masih kokoh berdiri dan masih terawat dengan baik. Selama perjalanan kita akan akan melihat museum Bank Mandiri dan Musium Indonesia yang sangat klasik.

Kota Tua Jakarta

Dari tempat berdirinya bangunan-bangunan tua tersebut, maka sampailah di tempat tujuan yaitu di Kota Tua. Memasuki tempat ini kita akan disuguhkan sebuah komplek bangunan-bangunan bersejarah disekelilingnya. Di tempat ini kita akan melihat berbagai macam pedagang dan banyak lagi jasa-jasa lainnya yang tersedia.

Berbagai macam jajanan tempoe doloe dan sekarang tersedia di sini. Selain itu kesempatan untuk mengabadikan moment di Kota Tua akan semakin berkesan dengan adanya jasa berfoto dengan orang-orang yang menyerupai mahluk dari dimensi lain dan berbagai tokoh-tokoh unik lainnya.

Kota Tua Jakarta

Kondisi Kota Tua hampir tidak pernah sepi pengunjung. Dari pagi sampai malam hari tempat ini masih dipadati oleh para pengunjung. Menikmati keindahan Kota Tua di didalam padatnya Ibu Kota Jakarta menjadi solusi yang tepat untuk mengisi waktu luang kita diluar kegiatan rutinitas kita sehari-hari. Malam hari merupakan waktu yang sangat disarankan untuk mengunjungi tempat ini karena suasana dan kondisi tanpa berpanas-panasan di bawah teriknya matahari pada siang hari.

Jalur Selatan Menuju Grand Canyon Kedung Cinet Plandaan Jombang

Kedung Cinet

Postingan kedua saya ini merupakan alternatif kedua untuk menuju kawasan wisata Kedung Cinet Plandaan di Kabupaten Jombang. Wisata alam Kedung Cinet yang sudah semakin populer kini telah menjadi tujuan wisata primadona yang sangat dicari. Untuk itu melalui postingan ini saya akan menunjukkan rute lain yang bisa diakses untuk menuju ke tempat ini.

Alternatif rute ini adalah dengan melewati jalur selatan, dimana perjalanan dimulai dari arah Kabupaten Mojokerto. Rute tersebut adalah sebagai berikut:

RUTE:

Alun-alun Kota Mojokerto - menuju ke arah Jombang dengan menulusuri jalan sebelah utara sungai brantas (Gedek) - pertigaan Plandaan Jombang Belok kanan - Desa Pojok Klitih - Kedung Cinet

Melalui jalur selatan ini merupakan jalur yang sangat mudah dilalui karena di jalur ini insfratukturnya sangat memadai dan dapat dilalui oleh kendaraan roda empat. Setelah sampai di pertigaan Plandaan Jombang kita tinggal lurus ajh, jika masih ragu-ragu tanya ajah ke penduduk sekitar atau ikuti jalur yang sesuai GPS ini.

Mendekati daerah tujuan wisata Kedung Cinet kita akan menjumpai sebuah jembatan gantung yang mana kendaraan roda empat tidak bisa melaluinya. Jika menggunakan roda empat maka kita bisa menitipkan kendaraa kita kepada warga setempat dan melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki sekitar 1 Km.

Kedung Cinet

Jika kalian sudah menjumpai jembatan ini berarti kalian sudah mendaki daerah tujuan Kedung Cinet. Jembatan ini merupakan satu-satunya jembatan penghubung yang dapat kita lalui jika melaui jalur selatan. Setelah melewati jembatan gantung kalian belok kiri trus kanan lurus terus menuju desa pojok klitih sekitar 500 m maka akan sampai di tempat tersebut.

Sesampainya di lokasi tujuan kalian akan diharuskan memarkirkan kendaraan di jalan dan melanjutkan perjalanan untuk turun ke sungai dimana pesona alam yang menyerupai grand canyon mini yaitu Kedung Cinet.

Kedung Cinet

Pesona Kedung Cinet yang masih terjaga kealamiannya memang sangat menarik untuk kita kunjungi, hal ini dikarekan untuk menemukan tempat wisata seperti ini tidaklah mudah dan kemungkinan sangat jarang. Potensi destinasi wisata di Kabupaten Jombang menjadi semakin lengkap dengan adanya tempat wisata ini.

Semoga dengan semakin populernya tempat wisata Kedung Cinet ini semakin peduli juga kita terhadap kealamian dari tempat ini dengan terus menjaganya.

Pesona Keindahan Wisata Cagar Budaya Rambut Monte Kabupaten Blitar

By Hafid 318996
Pengalaman travelling kali ini datang dari teman saya David yang merupakan traveller dengan pengalaman travelling di beberapa tempat wisata. Salah satunya adalah pengalaman travelling ke WISATA CAGAR BUDAYA RAMBUT MONTE di Kabupaten Blitar.

Keindahan dan pesona alam yang terdapat di Rambut Monte tentunya belum banyak yang mengetahui. Disini saya akan mengeksplor saya saat travelling di Wisata Cagar Budaya Rambut Monte.

Telaga Rambut Monte

Perjalanan menuju Wisata Cagar Budaya Rambut Monte dimulai dari kota Mojokerto bersama dengan 4 teman kuliah. Kami berangkat travelling seminggu sebelum UAS semester 4, jadi ini adalah salah satu cara merefresh pikiran agar nantinya bisa berfikir sejernih air yang ada di Danau Rambut Monte :D.

Untuk menuju ke Kabupaten Blitar, kami memanfaatkan transportasi massal yang murah muriah yaitu kereta api. Keberangkatan dari stasiun mojokerto ke kabupaten Blitar memerlukan biaya sebesar 15 ribu dan ditempuh selama 4 jam perjalanan.

Sesampainya di Kota Blitar kami menginap di rumah teman dan keesokan harinya melanjutkan perjalanan ke Wisata Cagar Budaya Rambut Monte melalui jalur sebagai berikut.

Rute dari Kota Blitar:

Menuju timur ke arah Malang melalui Garum - Talun - Wlingi - arah Desa Semen - Tulungrejo - Krisik - Wisata Rambut Monte.

Dari Kota Blitar perjalanan berlanjut menggunakan kendaraan roda dua ke arah daerah Wlingi. Jarak antara Kota Blitar ke lokasi tujuan sekitar 39 Km dan perkiraan lama perjalanan adalah 1 jam. Semakin mendekati tempat wisata, kita akan disuguhi pemandangan hamparan luas kebun teh dan sawah warga yang begitu asri.

Keindahan suasana alam dan sensasi jalan yang turun naik serta bekelok-kelok akan menemani kita selama perjalanan menuju ke tempat Wisata Cagar Budaya Rambut Monte di Desa Krisik Kecamatan Gandusari. Wisata Cagar Budaya Rambut Monte berada di lereng Gunung Kawi dan Gunung Kelud.

Memasuki kawasan wisata ini pengunjung dikenakan tarif tiket masuk sebesar 3000 rupiah dan parkir untuk kendaraan roda dua sebesar 1000 rupiah. Didalam kawasan ini terdapat juga Candi Rambut Monte yang hanya tinggal bagian bawahnya saja. Di bawah Candi kita akan melihat telaga Rambut Monte yang sangat jernih.

Telaga Rambut Monte

Dengan menuruni anak tangga maka sampailah kita di telaga Rambut Monte dengan pesona keindahannya dan kejernihan airnya dengan terdapat gradasi warna biru yang mencolok di bagian tengah telaga.

Telaga Rambut Monte

Merurut cerita warga sekitar bahwa warna biru tersebut konon berasal dari seorang yang tidak memiliki keturunan yang bernama mbah monte. Beliau mempunyai dua orang murid dan suatu ketika beliau kecewa terhadap tindakan dari kedua muridnya yang telah menyalahgunakan ilmu yang sudah diajarkannya.

Singkat cerita akhirnya mbah monte pun murka dan membakar pohon-pohon yang berada di sekitar danau. Pohon-pohon tersebut konon berubah menjadi ikan dewa sedangkan kedua muridnya menjadi dua mata air yang berada di dalam telaga rambut monte.

Namun secara ilmiah warna biru yang ditimbulkan dari merupakan adanya kandungan mineral yang keluar dari dua sumber mata air di dalam telaga.

Telaga Rambut Monte

Keindahan warna air telaga dapat kita nikmati dengan menuju ke sebuah gajebo yang sudah disediakan oleh pihak pengelola. Gajebo ini diperuntukkan untuk memudahkan para pengunjung untuk melihat lebih dekat dua sumber mata air yang menjadi daya tarik utama dari tempat wisata ini.

Telaga Rambut Monte

Selama mengeksplor tempat Wisata Cagar Budaya Rambut Monte di Kabupaten Blitar telah memberikan saya banyak pengalaman dan tentunya semakin bangga dan cinta terhadap INDONESIA karena disinilah keindahan dan pesona alam seakan tidak pernah habis. Eksplor tempat-tempat indah di berbagai daerah di INDONESIA merupakan salah satu cara untuk mencintai negeri ini.

SALAM SEMANGAT

SALAM CINTA

SALAM INDONESIA