Wisata Sejarah Candi Tikus Trowulan

Berkunjung ke situs sejarah di komplek Trowulan semakin menambah pengetahuan kita tentang sejarah masa lalu bangsa ini. Salah satu situs sejarah yang terdapat di Trowulan adalah Candi Tikus yang berada di Dukuh Dinuk Desa Temon Kecamatan Trowulan.


Tempat Wisata Sejarah ini berjarak sekitar 13 Km sebelah tenggara Kota Mojokerto.

       

Sejarah bangunan ini menurut para peneliti berfungsi sebagai penitraan, pengarian bagi penduduk trowulan, dan juga untuk tempat persembahan dilihat dari bentuk menara meru di bagian tengah bangunan. Sedangkan untuk asal muasal nama "Tikus" dipercaya dikarenakan bangunan ini ditemukan di daerah sarang tikus sehingga bangunan ini dinamakan sebagai Candi Tikus. 

Situs-situs peninggalan sejarah yang terdapat di daerah Trowulan menunjukkan bahwa daerah ini kaya akan peninggalan sejarahnya. Dengan kita mengunjungi tempat-tempat bersejarah maka kita akan mengetahui perkembangan bangsa ini dari masa ke masa.

Surga Tersembunyi Pantai Pasir Putih Remen yang masih alami

Kabupaten Tuban sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang memiliki garis pantai yang cukup luas yang berhadapan langsung dengan laut jawa. Disana terdapat berbagai pantai dengan karakteristik yang berbeda-beda, namun akhir-akhir ini terdapat pantai yang menjadi primadona bagi masyarakat sekitar yaitu Pantai Pasir Putih Remen. Keindahan dan pesona pantai ini membuat semua orang yang mengunjungi tempat ini seakan tak percaya kalau terdapat pantai yang begitu alami dan jernih dengan hamparan pasir putih disekelilingnya.

Pantai Pasir Putih Remen

Pantai Pasir Putih Remen

Rute:

Alun-alun Kota Tuban - Desa Remen - Pantai Pasir Putih Remen

Baca Juga : Wisata Baru dan Hits Sendang Asmoro

Pantai Pasir Putih Remen terletak di Desa Remen Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban. Tempat ini berjarak sekitar 10 km dari alun-alun Kabupaten Tuban. Untuk menuju ke tempat ini tidaklah sulit karena daerah Pantai Pasir Putih Remen sudah tersedia di Google Maps sehingga kita bisa memfaatkan aplikasi ini untuk menuju ke tempat tersebut.

  

    

Akomodasi:

HTM : Rp 4.000

"Untuk dua orang dengan satu kendaraan roda dua"

Harga tiket diatas sudah termasuk tempat parkir kendaraa. Sepanjang jalan menuju pantai ini cukup baik sehingga dapat dilalui oleh kendaraan roda empat. Tempat wisata yang masih alami ini untuk saat ini belum memiliki sarana dan prasarana dalam menunjang kebutuhan-kebutuhan para wisatawan yang berkunjung kesana. 

Pantai Pasir Putih Remen

Pembuatan papan nama wisata yang ala kadarnya menunjukkan bahwa pengelolaan tempat ini masih belum maksimal tetapi untuk hal kepuasan saat mengunjungi tempat ini sangat tidak mengecewakan karena tempat ini menawarkan keindahan pantai yang menakjubkan.

Pantai Pasir Putih Remen

Perpaduan gradasi warna pesisir pantai yang berwarna putih dengan kombinasi warna biru air yang jernih menyatu dengan warna langit. Banyaknya tumbuhan cemara yang menghiasi pesisir pantai semakin menambah keindahan tempat ini.

Pantai Pasir Putih Remen

Kondisi pantai yang masih alami dan jauh dari lingkungan kota menjadikan pantai ini jernih sekali sehingga kita akan melihat gradasi warna air laut yang sangat memukau. Kejernihan pantai ini menciptakan warna-warna yang berbeda dikarenakan kedalaman laut yang berbeda disetiap sisinya.

Pantai Pasir Putih Remen

Pantai Pasir Putih Remen

Warna yang ditimbulkan oleh perbedaan kedalaman dasar laut dan material yang yang berada didasar pantai sangat menakjubkan sehingga semakin menambah keindahan pantai ini. Perpaduan warna dari pantai ini meliputi warna kuning, hijau, biru muda dan biru tua seakan menyatu dengan dengan warna langit yang sangat serasi.

Danau Pantai Pasir Putih Remen

Pantai ini juga memiliki danau kecil yang sangat indah dengan dikelilingi pohon cemara disekitarnya. Danau ini juga airnya sangat jernih dan masih alami dengan tidak adanya sampah yang berserakan di danau ini.

Danau Pantai Pasir Putih Remen

Keberadaan danau yang tepat berada di sebelah pantai semakin menambah pesona dan keindahan Pantai Pasir Putih Remen. Jika kita mengambil foto danau ini maka kita akan mendapatkan hasil yang sangat bagus karena background laut yang sangat menakjubkan. Pengelolaan dan promosi Pantai Pasir Putih Remen sebagai daerah wisata maka sangat besar kemungkinan tempat wisata ini akan menjadi destinasi wisata yang paling dicari di Kabupaten Tuban.

Berkunjung ke Musium Majapahit di Trowulan

Salah satu tempat untuk menemukan bukti sejarah Peradaban Kerajaan Majapahit adalah Musium Majapahit di Trowulan.

     

Musium ini memiliki koleksi yang sangat lengkap dari peninggalan zaman terdahulu. Jika kita berkunjung kesana maka kita seakan diajak ke masa lalu dengan melihat barang-barang dan benda-benda yang pernah digunakan pada zaman Kerajaan Majapahit.

Musium Majapahit

Koleksi Musium Majapahit sangat beragam mulai dari mata uang, alat-alat perang, bangunan rumah, serta banyak benda lainnya.

Dibawah ini adalah berbagai koleksi yang dapat kita temui di Musium Majapahit:

Arca Garuda Whisnu

Relief Candi

Arca Brahma

Lingga - Yoni

Koleksi Musium Majapahit tidak hanya berupa benda-benda peninggalan yang mengisi keseluruhan area musium. Bagian belakang musium terdapat situs-situs peninggalan yang masih  belum tereksplorasi sepenuhnya. Situs-situs yang berada di bagian belakang musium dilindungi dengan atap bangunan yang bergaya modern.

Situs Pemukiman

Musium Majapahit

Dengan berkunjung ke Musium Majapahit maka akan menambah wawasan kita tentang sejarah khususnya tentang sejarah Kerajaan Majaphit. Berbagai peninggalan sejarah dan nilai-nilai yang terkandung didalam semoga tetap terjaga dan terawat dengan baik sehingga dapat terus dijadikan referensi pelajaran tentang sejarah bangsa ini.

Bukti Sejarah Kolam Segaran pada Masa Kerajaan Majapahit

Kolam Segaran

Kolam segaran yang terdapat di daerah Trowulan adalah kolam peninggalan sejarah terluas yang pernah ditemukan di Indonesia. Dimensi ukuran bangunannya memiliki ketebalan kolam sekitar 1,6 meter dengan kedalaman 2,88 meter. Sedangkan untuk panjang kolam sekitar 375 meter dan lebar 175 meter. Luas keseluruhan dari kolam ini kurang lebih 6,5 hektar.

Kolam Segaran

Nama Kolam Segaran berasal dari kata Segoro dalam bahasa jawa yang berarti adalah laut. Mungkin jika ditafsirkan dari nama tempat tersebut maka tempat ini kemungkinan besar adalah miniatur dari laut. Hal ini terlihat dari luas kolam yang tidak seperti ukuran kolam pada umumnya.


Kolam Segaran sebagai bukti peninggalan sejarah Kerajaan Majapahit dipercaya dahulu digunakan sebagai tempat menjamu tamu-tamu kerajaan dan untuk tempat latihan para prajurit kerjaan.

Kolam Segaran

Lokasi tempat Kolam Segaran terletak di kedukuhan Trowulan Desa Trowulan Kec. Trowulan, Mojokerto.

    

Untuk mengunjungi tempat ini tidaklah sulit karena letaknya yang hanya berjarak 500 meter ke arah selatan dari jalan utama Mojokerto-Jombang.

Kolam Segaran

Posisi kolam yang berada tepat disebelah jalan raya menjadikan tempat ini ramai dikunjungi. Kebanyakan orang yang berkunjung kesana untuk sekedar rekreasi ataupun untuk memancing. Jika kita menelusuri tempat ini maka kita akan melihat struktur dinding bangunan yang sangat panjang dengan kelurusan tepi kolam yang sangat menakjubkan.

Bangunan peninggalan Kerajaan Majapahit ini adalah bukti dimana potensi destinasi wisata sejarah yang ada di Trowulan sangat besar.

Paku Bumi Pengikat Gajah

Paku Bumi Pengikat Gajah adalah sebuah batu besar yang menancap ke perut bumi. Batu ini terdapat di daerah Trowulan tepatnya di area Pendopo Agung Trowulan. Pendopo Trowulan termasuk dalam Dusun Nglinguk Desa Trowulan.

Paku Bumi Pengikat Gajah

Konon menurut cerita masyarakat batu ini menancap sampai ke Kolam Segaran yang berdekatan dengan Musium Majapahit. Jarak Kolam Segaran dengan Pendopo Agung Trowulan sekitar 400 m.

Prosesi penancapan Batu di ceritakan di relief yang terdapat di Pendopo Agung.

Proses Penancapan Paku Bumi Pengikat Gajah

Relief tersebut menjadi bukti bahwa penancapan batu dilakukan dengan melibatkan banyak orang. Batu ini menjadi bukti sejarah yang menunjukkan sejarah dari Kerajaan Majapahit.

Sejarah Pendopo Agung Trowulan

Pendopo Agung Trowulan yang dikenal sebagai tempat dimana Gajah Mada mengucapankan Sumpah Amukti Palapa. Tempat ini juga konon merupakan tempat berdirinya Pendopo Agung Majapahit.

Pendopo Agung Trowulan

Pendopo Agung Trowulan didirikan oleh Kodam-V Brawijaya berbentuk sebuah bangunan pendopo Jawa Yang bergaya Joglo dan dibangun pada tahun 1964 sampai tahun 1973. Bagian depan area pendopo terdapat gerbang yang menyerupai jenis bangunan candi bentar.

Gerbang Pendopo Agung Trowulan

Gerbang pintu masuk Pendopo Agung berdiri kokoh menyambut kita sebelum memasuki lokasi pendopo. 

Pendopo Agung Trowulan

Bagian halaman pendopo terdapat patung Raja Brawijaya yang berdiri di depan pendopo dengan dilindungi payung kerajaan di belakangnya. Area pendopo yang asri menbuat tempat ini sering dijadikan sebagai tempat untuk istirahat setelah mengunjungi berbagai tampat sejarah yang ada di daerah Trowulan.

    

Pada bagian sisi belakang pendopo terdapat beberapa relief yang menceritakan sejarah dari Kerajaan Majapahit. Di sebelah reliaf juga terdapat nama dari Raja-Raja yang pernah memimpin Kerajaan Majapahit.

Raja-Raja Majapahit

Penancapan Paku Bumi Pengikat Gajah

Pengucapan Sumpah Amukti Palapa

Penobatan Raden Wijaya

Relief yang terdapat dibagian belakang pendopo merupakan kisah-kisah sejarah Kerajaan Majapahit. Masih dibagian Pendopo Agung, terdapat juga tempat dimana Gajah Mada mengucapkan sumpahnya yang sangat terkenal di nusantara, yaitu Sumpah Amukti Palapa.

Tempat pengucapan Sumpah Amukti Palapa

Tempat Sumpah Amukti Palapa yang terletak di bagian belakang pendopo juga menjadi tempat dimana Raden Wijaya melakukan pertapaan. Masayarakat sekitar juga menyebut tempat ini sebagai Petilasan Raden Wijaya.

Di area belakang Pendopo selain tempat tadi, disana juga terdapat sebuah batu besar yang menancap ke bumi. Batu itu disebut sebagai Paku Bumi Pengikat Gajah.

Paku Bumi Pengikat Gajah

Konon Paku Bumi pengikat gajah yang terdapat di Pendopo Agung Trowulan menancap ke bumi sampai ke kolam Segaran yang berjarak sekitar 400 m dari Pendopo Agung.

Pendopo Agung Trowulan menjadi destinasi wisata sejarah yang terdapat di daerah Trowulan. Tempat ini menjadi bukti sejarah yang tentang kebesaran Kerajaan Majapahit.

Bukti Sumpah Amukti Palapa

Sumpah Amukti Palapa sebagai pernyataan yang menjadi bukti kekuatan kerajaan Majapahit dalam menaklukkan ataupun mempersatukan Nusantara. Pernyataan yang dikemukakan oleh Gajah Mada pada upacara pengangkatan dirinya untuk menjadi Patih Amangkubhumi Majapahit pada tahun 1258 Saka atau tahun 1336 Masehi adalah sebuah pernyataan yang sampai saat ini penafsirannya masih diperdebatkan.

Adapun untuk isi makna sumpah palapa dan tujuan sumpah palapa ari pernyataan tersebut adalah sebagai berikut:

Dari bukti Sumpah Amukti Palapa tersebut terlihat bahwa tujuan dari sumpah palapa adalah untuk mempersatukan nusantara. Beberapa daerah yang ingin disatukan Gajah Mada pada waktu itu, diantaranya adalah:

- Gurun adalah Pulau Gorom, Seram Bagian Timur
- Seran adalah Pulau Seram daerah Maluku
- Tanjung Pura adalah Kerajaan Tanjungpura, Ketapang daerah Kalimantan
  Barat
- Haru adalah Kerajaan Aru daerah Sumatera Utara (Karo )
- Pahang adalah Daerah Pahang, Negara Malaysia
- Dompo adalah sebuah daerah di pulau Sumbawa
- Bali adalah daerah Bali
- Sunda adalah Kerajaan Sunda
- Palembang adalah Daerah Palembang atau Sriwijaya
- Tumasik adalah Daerah Negara Singapura

Daerah yang disebutkan dalam Sumpah Amukti Palapa mencakup Nusantara bahkan sampai ke negara tetangga merupakan bukti kekuatan dari kekuasaan Kerajaan Majapahit dalam menyatukan Nusantara.

Pernyataan Sumpah Amukti Palapa diucapkan ketika Gajah Mada diangkat menjadi Patih Mangkubhumi Majapahit. Suasana pada saat itu tertera dalam relief yang terdapat di Pendopo Agung Majapahit di daerah Trowulan.

Dalam relief tersebut terlihat Gajah Mada dengan memegang keris mengucapkan Sumpah Amukti Palapa di depan para petinggi Kerajaan. Tempat yang dipercaya sebagai panggung pengucapan Sumpah Amukti Palapa masih terdapat di sekitar area Pendopo Agung Majapahit.

Ditempat inilah pengucapan Sumpah Amukti Palapa, tempat ini juga konon disebut sebagai tempat pertapaan yang digunakan oleh Raden Wijaya. Letak tempat ini di daerah pemakaman di bagian belakang Pendopo Agung Majapahit. Bukti sejarah Sumpah Amukti Palapa yang ada di daerah Trowulan memiliki nilai sejarah yang sangat berharga dalam mengungkap kebesaran dari Kerajaan Majapahit.